Monday, May 28, 2012

berkomentar dengan terhormat


tampilan baru facebook membuat kita bisa melihat aktivitas orang lain yang ada dalam friendlist kita. bahkan saat aktivitas itu tidak ada hubungannya dengan kita. seperti komentar seorang teman dalam sebuah grup atau fanpage.

kadang aku iseng membaca komentar-komentar di fanpage yang masuk di timeline facebook-ku, misalnya fanpage artis luar negeri, yang pastinya mereka update status dalam bahasa Inggris. tapi seringnya, komentar-komentar yang masuk  tidak berhubungan dengan isi statusnya, bahkan menurut aku mereka yang berkomentar sebenernya tidak menghormati si penulis status (admin).

mereka yang like fanpage artis luar negeri seharusnya adalah fans dari artis tersebut. dan seharusnya mereka juga sadar klo apapun yang di-update pastinya berbahasa Inggris. sebagian memang mengomentari sesuai topik dengan baik dan benar. sebagian yang lain berkomentar menggunakan bahasa ibu-nya masing-masing. yang menggunakan bahasa asing selain bahasa Inggris, aku ga ngerti. tapi ada juga yang berkomentar menggunakan bahasa Indonesia bahkan bahasa daerah yang ada di Indonesia. klo isi komentarnya sesuai topik sih gpp, tapi banyak juga yang isi komentarnya tidak sesuai topik, mereka menuliskan apa aja yang mereka mau, kadang mereka melecehkan pengomentar yang lain, bahkan mempertanyakan apa arti dari status berbahasa Inggris tersebut. mereka ini bodoh, malas atau apa sih? bodoh karena dengan like fanpage artis luar negeri seharusnya mereka paham klo isinya pasti berbahasa Inggris. malas karena mereka ga mau buka kamus atau google translate. mereka bisa facebook-an berarti punya akses internet untuk buka google translate klo ga mau bolak balik buka kamus.

dengan mengirimkan komentar-komentar seperti itu, mereka bener-bener ga menghormati si artis atau admin fanpage tersebut dan melecehkan diri mereka sendiri, bahkan menjelek-jelekkan Indonesia. mungkin admin atau artis tersebut tidak menbaca komentar-komentar yang masuk, tapi setidaknya pengomentar yang lain atau orang-orang iseng seperti aku membaca komentar-komentar tersebut. coba pikirkan apa yang ada dipikiran mereka saat membaca komentar-komentar tersebut. "ooh.. begini toh kelakuan orang Indonesia yang katanya ramah?" -sarcasm mode on. klo kalian pikir orang luar negeri ga ngerti bahasa Indonesia, mungkin mereka ga malas dan mau buka google translate.

berkomentar sesuai topik merupakan salah satu bentuk penghormatan yang paling gampang dilakukan. klo gak ngerti lebih baik diem aja, daripada mempermalukan diri sendiri. silence is gold, isn't it?

Wednesday, May 23, 2012

Time Traveller? Beneran Ada Ga?


secara sederhana, Time Traveller adalah penjelajah waktu. mereka melintasi waktu untuk datang ke masa lalu atau masa depan. ada beberapa bukti keberadaan Time Traveller, misalnya foto, tapi semua juga tahu, dengan teknologi, kita bisa memanipulasi foto.

sebelumnya aku ga begitu tertarik sama Time Traveller. isu tentang keberadaan Time Traveller udah ada dari dulu dan menurut aku akan selalu ada. apalagi dengan berkembangnya teknologi yang sangat cepat, manusia akan semakin mudah memanipulasi masyarakat, membuat gambar yang sudah dimanipulasi sehingga terkesan kalau Time Traveller itu emang bener-bener ada.

Terlepas dari ada atau tidaknya Time Traveller, aku sih ga terlalu peduli. ga ada ngaruhnya buat aku. tapi setelah menonton Rooftop Prince, aku jadi berimajinasi klo Time Traveller itu mungkin emang ada. bukan mikir yang serius, cuma berimajinasi aja. :D

Rooftop Prince adalah drama Korea yang bercerita tentang seorang Putera Mahkota dan 3 orang pengawalnya dari  jaman joseon (jaman kerajaan Korea) 300 tahun lalu yang melintasi waktu ke jaman modern tahun 2012 ini. nah, pas di jaman modern ini, mereka berempat gagap banget sama teknologi. gak ngerti handphone, ga ngerti mobil dan motor, bingung sama boneka, rice cooker, TV yang bisa ngomong, lift dikira ruang ganti bahkan ga bisa buka tutup botol ulir.

dalam drama ini, pada akhirnya mereka harus kembali ke jaman-nya mereka, jaman joseon 300 tahun yang lalu. disinilah, aku mulai berimajinasi. selama berada di jaman modern, mereka beradaptasi dan mempelajari teknologi. dan pastinya mereka mengerti banget manfaat teknologi yang memudahkan kehidupan manusia. klo aku jadi mereka, sekembalinya ke jaman joseon yang sama sekali belum tersentuh teknologi, pasti akan merasa berat menjalani hidup, karena udah terbiasa dimanjakan oleh teknologi. kemungkinan besar mereka akan mencoba membuat teknologi yang sama yang akan memudahkan kehidupan mereka.

nah... mungkin ga ya para Time Traveller itu datang ke masa depan, melihat dan mempelajari perkembangan dunia (termasuk kemajuan teknologi) kemudian kembali ke masa lalu dan membuat teknologi yang sama (atau mendekati karena ilmu-nya mungkin belum memadai di masa lalu). makanya, di masa sekarang teknologinya sudah berkembang secanggih ini, karena Time Traveller udah ngintip duluan.

begitupun Time Traveller yang datang dari masa depan. mereka datang dari masa depan untuk memberitahukan perkembangan di masa depan dan memberikan ilmunya. jadi di masa depan, dunia berkembang semakin canggih, karena sebelumnya udah dikasih bocoran sama Time Traveller.

mudah-mudahan ga bingung ya.. :D
udah ah berimajinasinya.. jangan dianggep serius, cuma imajinasi kok.. :P

Sunday, January 1, 2012

Molly : Penyakit Adalah Berkah


"Penyakit adalah berkah."
Di-quote dari dialog Molly, salah satu karakter dalam film Arisan!2.

Molly adalah penderita kanker, yang menurut dokter hidupnya akan berakhir dalam tiga tahun kedepan. Menurut Molly, mengetahui bahwa hidupnya tinggal tiga tahun lagi adalah berkah. Orang sehat mana ada yang tahu berapa lama lagi hidupnya.

Gw setuju banget sama Molly. Sejak dulu, gw selalu "iri" sama orang-orang yang sakit keras. Yang divonis oleh dokter kalau hidupnya tidak lama lagi.

Gw ga berharap dikasih sakit. Ga mau malah. Jangan sampe deh. Tapi menurut gw, Tuhan pasti sayang banget sama orang-orang yang dikasih sakit. Yang mungkin hidupnya tidak lama di dunia. Yang mungkin ga bikin banyak dosa di dunia.

Gak kayak gw. Yang sehat dan merasa bisa hidup selamanya. Yang selalu bikin dosa. Gw selalu berpikir, klo misalnya gw sakit keras dan hidup gw ga lama lagi, gw pasti akan lebih menghargai hidup. Bukannya sekarang gw ga menghargai hidup, tapi gw akan lebih menghargai hidup gw dengan tidak melakukan dosa, ibadah dengan benar, pokoknya lebih baik dalam segala hal dalam hidup gw.

Seharusnya "melakukan segala hal dengan lebih baik" ga harus menunggu sakit keras atau dalam keadaan terdesak. Itu emang harus selalu dilakukan. Tapi emang dasar gw "bandel", jadi ya kadang suka belok-belok deh jalannya.:P

Tapi sakit emang membawa berkah loh. Minggu lalu, gw kena diare selama 2 hari daaannn berat badan gw berkurang 5 kg. Iya sih, yang menghilang pasti cairan dalam tubuh gw dan pasti akan cepat balik lagi, tapi seneng loh melihat jarum di timbangan badan bergerak ke kiri. :P