Thursday, November 17, 2011

selamat ulang tahun (?)


kemarin, salah seorang temen gw ulang tahun. seperti biasa, setiap ada yang ulang tahun, pasti ditodong traktiran. begitupun teman gw, akhrirnya dia mentraktir kita makan-makan. saat sedang makan itulah terjadi sedikit perdebatan diantara beberapa teman gw.

dimulai saat seorang temen gw mengucapkan selamat ulang tahun. kemudian teman gw yang lain, yang prinsip agamanya agak "saklek" bilang klo dalam agama kita dilarang mengucapkan selamat ulang tahun, karena itu adalah kebiasaan orang barat. selain itu, ucapan selamat ulang tahun biasanya diikuti dengan doa "semoga panjang umur", padahal umur kita sudah ditetapkan, tidak mungkin diperpanjang, yang ada malah umur kita semakin berkurang setiap tahun.

well, pro kontra seperti itu udah sering gw denger. karena pengetahuan gw soal agama masih terbatas, gw cuma bisa jadi penonton aja kemaren, ga berani ngomong apapun karena takut salah.

gw masih mengucapkan selamat ulang tahun kepada setiap temen gw yang berulang tahun. tapi ga pernah lagi mendoakan "semoga panjang umur", karena emang bener umur kita ga mungkin diperpanjang. gw mengganti doa "semoga panjang umur" dengan doa "wish you all the best". lebih netral.

terlepas dari pro kontra ucapan selamat ulang tahun, ada satu alasan personal kenapa gw selalu mengucapkan selamat ulang tahun kepada temen-temen gw. gw tau rasanya (sedih dan kecewa) saat temen-temen gw ga inget hari ulang tahun gw. dan rasanya bahagia banget saat seorang temen inget hari ulang tahun gw. meskipun cuma satu orang. gw merasa lebih dihargai dan diperhatikan. makanya gw berusaha untuk mengingat tanggal lahir temen-temen gw (thanks to facebook reminder :P) dan ga lupa mengucapkan selamat ulang tahun saat hari itu tiba.

buat gw ucapan selamat ulang tahun bukan cuma basa-basi atau berharap dapet traktiran. ucapan selamat ulang tahun, berarti penghargaan dan perhatian. dan pasti senang kan klo ada yang mengucapkan selamat ulang tahun? bukankah memberi kebahagiaan untuk orang lain itu baik? ^^

*tidak bermaksud SARA ya.. :)

Wednesday, September 28, 2011

post sisipan

it's been a long time since my last post.

seharusnya gw rajin menulis, tapi rasanya males banget memulai. dan sulit untuk menuangkan apa yang ada di otak ke bentuk tulisan. padahal kan "practice makes perfect" ya... :P

semangat girl. pindahkan isi otakmu ke dalam blog ini, supaya kepalamu ga penuh. :D

Friday, May 20, 2011

Film : Source Code


gw tertarik menonton film ini setelah temen gw post di facebook klo film ini recommend buat programmer. gw bukan programmer, tapi penasaran sama film ini. akhirnya tadi siang kesampean nonton film ini.
gw akan membuat resensi-nya. gw belom pernah menulis resensi film sebelumnya, jadi maaf klo banyak kekurangan. 
dan penilaian ini subyektif, ini cuma opini gw. :D

gw lebih suka menyebut film ini film science fiction atau film fantasi. diawali dengan terbangunnya Kapten Colter Stevens dalam sebuah kereta dalam tubuh yang berbeda (yang kemudian diketahui bernama Sean) dan ditemani seorang wanita bernama Christina. Saat sedang mencoba "mengenali" dirinya atau tubuhnya yang baru, tiba-tiba kereta yang ditumpanginya meledak.

Sesaat kemuadian Stevens terbangun dalam sebuah kapsul dalam dirinya yang sebenarnya. Dalam kapsul tersebut, Stevens ditemani wanita berseragam militer bernama Colleen Goodwin dalam sebuah monitor. Dari Goodwin diketahui bahwa Stevens sebenarnya sudah mati tapi otaknya masih berfungsi dan saat ini  sedang berada dalam proyek pemerintah bernama Source Code dengan misi menemukan bomber dalam kereta yang tadi tumpanginya. Stevens kemudian berkali-kali kembali kereta sampai menemukan sang bomber.

Perlu diketahui bahwa Stevens hanya mempunyai waktu 8 menit di dalam kereta sebelum kereta tersebut meledak. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa Stevens bukan kembali ke masa lalu, tetapi mungkin masuk ke dalam dunia pararel atau mungkin dunia yang sama dalam dimensi yang berbeda (gw gak tau istilah sebenarnya :P ).

Setelah berhasil menemukan sang bomber, Stevens meminta kepada Goodwin untuk dikirim kembali ke dunia pararel untuk melakukan hal yang belum dilakukannya sebelum mati. Stevens pun meminta kepada Goodwin untuk mematikan perangkat yang menopang hidup-nya di dunia nyata setelah 8 menit terakhir dia di dunia pararel.

Kemuadian, apakah yang terjadi setelah 8 menit terakhir itu?
Should I tell you? :P

Menurut gw pribadi, ide film ini sangat menarik. Sangat berbau fantasi untuk saat ini, mungkinkah di masa depan ada yang bisa mewujudkannya? Film-nya pun menarik dengan ending yang juga menarik untuk gw yang awam tentang dunia film.
Untuk film ini gw kasi rating 3,5 dari 5. 

Kredit Film
Sutradara : Duncan James
Penulis : Ben Ripley
Pemain : Jake Gyllenhaal, Michelle Monaghan, Vera Farmiga

Monday, March 7, 2011

hak untuk berbagi

seorang teman pernah bilang ke gw.

"setiap orang punya hak untuk berbagi apapun, kepada siapapun"

saat itu, gw lagi sebel sama temen-temen gw. gw ngerasa, mereka telfon gw, sms gw, pm gw saat mereka lagi butuh gw. lagi bete-lah, sedih-lah atau lagi patah hati, bahkan saat butuh duit ;p. saat mereka seneng-seneng, mereka lupa sama gw. saat gw sedih dan butuh dukungan, gw ngerasa mereka ga ada buat gw.

kejadian seperti itu kayaknya pernah dirasakan oleh kebanyakan orang. dan reaksi kebanyakan orang yang mengalaminya pun mungkin hampir sama. sebel. kesel. bete. marah. temen macam apa yang cuma dateng saat butuh? bukannya teman itu ada saat suka dan duka? seenggaknya itu yang muncul di otak gw saat itu. 

tapi begitu mendengar kalimat di atas, gw berpikir ulang. bener juga apa yang di bilang temen gw. hak setiap orang untuk membagi apapun yang meraka punya.  hak setiap orang juga untuk berbagi kepada siapapun yang mereka mau. kalaupun mereka cuma mau membagi kesedihannya sama gw, ya suka-suka mereka. mereka berhak membagi kesedihan dan kesusahannya sama gw dan gw gak berhak menghakimi mereka karena cuma mau membagi kesedihannya sama gw.

kalimat itu emang gak sepenuhnya menghilangkan rasa sebel dan kesel yang gw rasain, tapi seenggaknya bisa meredakan amarah gw. dan gw pun belajar untuk menghargai dan menghormati hak mereka dalam berbagi.

terima kasih buat temen gw yang udah membuka pikiran gw. :)

Monday, February 7, 2011

arti sahabat?

*tulisan ini hanya opini gw, maaf kepada yang tidak sependapat sama gw.*

setiap orang pasti memiliki definisi berbeda-beda mengenai sahabat. ada yang bilang sahabat itu adalah satu jiwa dalam dua tubuh berbeda. ada juga yang bilang sahabat adalah seseorang yang selalu ada saat duka dan suka.

menurut wikipedia, sahabat adalah seseorang yang akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, yang memiliki selera yang serupa, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Sahabat juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Lalu, bagaimana definisi sahabat menurut gw?
Menurut gw, sahabat adalah hanyalah sebuah konsep yang membuat kita merasa memiliki excuse untuk “menguasai” seorang teman. Sebenernya, “menguasai” bukan kata yang tepat, tapi gw belum nemu kata yang lebih tepat.

Kenapa gw bisa berpikir kaya gitu?
Dulu, gw adalah orang yang sangat percaya akan keberadaan sahabat. Sampai kemudian, temen gw bilang, klo dia gak percaya adanya sahabat. Saat itu, gw masih menyangkal pendapat dia, tapi seiring berjalannya waktu dan beberapa kejadian yang agak tidak menyenangkan dengan sahabat dan diskusi-diskusi dengan teman, gw memutuskan untuk tidak lagi mengkotak-kotakkan teman-temen gw dengan istilah sahabat.

Alasannya?
Saat gw mulai menganggap seseorang sebagai sahabat, gw merasa bahwa sahabat gw adalah orang yang sangat mengerti gw. Yang tahu apa yang gw mau, tanpa perlu gw ucapkan dengan kata-kata. Pokoknya bener-bener satu jiwa dalam dua tubuh. Padahal, kita tetep aja dua orang yang berbeda. Yang berbeda kepala dan pasti berbeda isi otak dan pikirannya.

Seperti kata wikipedia, bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka. Dulu gw seperti itu. Menganggap klo sahabat tidak akan merugikan atau menyakiti gw. Padahal, sahabat juga mempunyai ego pribadi, yang tetap akan menomorsatukan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang lain—sekalipun kepentingan sahabat sendiri. Jadi, tetap ada kemungkinan bahwa sahabat akan merugikan dan menyakiti gw.

Maksud gw “menguasai” pada kalimat di atas adalah gw akan banyak berharap sahabat gw selalu ada buat gw, selalu mengerti gw, selalu berpihak ke gw, dan harapan-harapan lain yang mungkin cuma menguntungkan gw pribadi.
Jadi, dengan alasan-alasan tersebut, gw gak mau lagi mengkotak-kotakkan temen gw dengan istilah sahabat. Supaya gw tidak lagi berharap banyak sama orang lain dan supaya gw tidak lagi merasa disakiti sama sahabat cuma karena perbedaan pendapat.

*IMHO*

on time please..

kayaknya semua orang akan setuju klo hal yang paling membosankan adalah menunggu. kebanyakan orang juga akan setuju klo orang-orang Indonesia itu suka banget ngaret. orang yang tidak suka menunggu, kadang (mungkin) secara tidak sadar juga sering (setidaknya pernah) telat. padahal hal yang membuat orang lain menunggu adalah jam karet yang biasa dipakai oleh orang-orang Indonesia.

jam karet itu menular. klo seorang teman mempunyai kebiasaan telat, biasanya orang-orang disekelilingnya pun akan terbiasa menjadi telat. mungkin awalnya hanya ingin menyesuaikan waktu dengan teman yang terbiasa telat karena tidak ingin menunggu lama. atau mungkin ingin balas dendam karena kesal selalu menunggu. tapi lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi kebiasaan juga.

langkah terbaik untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi kebiasaan telat seorang teman adalah menegurnya. tapi biasanya kita merasa tidak enak menegur seorang teman yang terbiasa telat. yang biasa dilakukan untuk "menegur" adalah dengan sengaja telat, dengan alasan seperti di atas atau kaena ingin memberi "pelajaran" dan menunjukkan klo menunggu itu membosankan. tapi biasanya teman tersebut tidak merasa tersinggung dan kebiasaan telatnya juga tidak berubah. 

gw ga mau munafik. gw pun pernah telat. tapi, gw berusaha untuk tidak merugikan orang lain. kebanyakan, telat yang biasanya gw lakukan adalah telat masuk kelas, yang berarti gw merugikan diri sendiri karena ketinggalan penjelasan materi dari dosen. saat ada janji dengan teman, gw berusaha untuk tidak telat, karena tidak mau membuat orang lain bosan menunggu kedatangan gw. karena tidak mau merugikan orang lain dengan membuang waktunya untuk menunggu gw. dan gw ingin menghargai orang lain yang telah bersedia bertemu gw.

saat ada janji dengan teman yang terbiasa telat pun, gw berusaha untuk tidak telat. itulah cara gw untuk "menegur" mereka. dengan datang tepat waktu, gw berharap mereka merasa tidak enak karena gw telah menunggu lama dan mereka mengubah kebiasaan telatnya.